Hari ini Bobby Savero dan Reyna Syalsabella Harahap berdiskusi bersama Senior Advisor TaxPrime: Machfud Sidik (Dirjen Pajak 2000-2001), Robert Pakpahan (Dirjen Pajak 2017-2019), dan Muhamad Fajar Putranto (Senior Advisor TaxPrime) melanjutkan pembahasan sebelumnya terkait peluang ekonomi Indonesia pada tahun 2025 yang juga menghadapi tantangan global competitiveness yang semakin bersaing.
Machfud Sidik kembali menyoroti pentingnya stimulus fiskal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, juga kebijakan untuk memfokuskan kembali pada sektor strategis seperti hilirisasi dan substitusi impor, ia juga menekankan perlunya kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha untuk memaksimalkan fasilitas yang ada.
Robert Pakhpahan menyebutkan bahwa proyeksi likuiditas global sangat dipengaruhi oleh kebijakan Amerika Serikat, yang berpotensi menjadi tantangan bagi Indonesia akibat penurunan aliran likuiditas. Ia menegaskan pentingnya langkah inovatif, termasuk pembuatan regulasi strategis oleh pemerintah untuk mengantisipasi dampak tersebut.
Muhamad Fajar Putranto menekankan pentingnya ‘refocusing’ kebijakan fiskal untuk mendukung pengembangan ekonomi Indonesia, khususnya melalui optimalisasi fasilitas perpajakan seperti tax holiday, fasilitas-fasilitas pada kawasan berikat, dan super tax deduction. Selain itu, ia mendorong pelaku usaha untuk memanfaatkan berbagai fasilitas pemerintah seperti salah satunya Authorized Economic Operator (AEO) dan memastikan transparansi serta kepastian hukum agar iklim investasi lebih kondusif.